Kamera pertama kali ditemukan oleh Alexander Wolcott. Desain kameranya telah dipatenkan pada tanggal 8 Mei 1840. Penemuannya memungkinkan untuk mengambil foto candid yang tidak memudar seiring waktu. Wolcott juga membuka toko fotografi paling awal. dikenal sebagai ‘daguerran parlor’, di New York.
Foto-foto awal
Foto-foto awal tidak diambil dengan penemuan Alexander Wolcott tersebut. Joseph Nicéphore Niepce menggunakan kotak kayu geser untuk mengambil foto pada tahun 1826. Charles dan Vincent Chevalier di Paris menciptakan pendahulu dari penemuan Wolcott itu. Kotak geser ini dapat menangkap gambar dengan menggunakan campuran perak dan kapur tulis yang diekspos di bawah sumber cahaya. Johann Heinrich Schultz menemukan metode perak dan kapur ini pada tahun 1724.
Daguerreotype
Louis Jacque Daguerre dan Joseph Nicephore Niepce menemukan proses Daguerreotype pada tahun 1836. Daguerreotype adalah foto yang dibuat dengan menggunakan metode fotografi tertentu. Melapisi pelat tembaga dengan perak, kemudian memperlakukannya dengan uap yodium akan menciptakan foto Daguerreotype. Cara ini membuat pelat sensitif terhadap cahaya. Setelah foto diambil, mengeksposnya pada uap merkuri dan garam meja biasa akan mengembangkan gambar.
Calotype
Henry Fox Talbot menemukan proses calotype pada tahun 1841. Foto calotype menggunakan kertas yang dilapisi dengan iodida perak. Setelah kertas diekspos pada sumber cahaya, kelebihan iodida perak akan tersapu ketika perak murni dioksidasi dengan penerapan gallo-nitrat. Hasil oksida perak akan berwarna hitam, membuat gambar jadi terlihat.
Kamera primitif
Sebelum penemuan Wolcott, ada kamera primitif yang bisa menangkap gambar. Masalahnya berkisar dari gambar yang memudar hingga lamanya waktu yang dibutuhkan gambar untuk mengembang. Berikut ini adalah beberapa penemuan yang membawa pada penciptaan kamera Wolcott di tahun 1840.
Kamera lubang jarum
Konsep kamera lubang jarum telah digunakan sejak abad ke-4 SM. Aristoteles dan Euclid sering menulis tentang kamera lubang jarum yang terjadi secara alami. Orang Yunani percaya bahwa cahaya dipancarkan dari mata mereka, bukan memasuki mata. Begitu ada pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja cahaya, kamera lubang jarum yang sebenarnya dapat dibuat.
Seorang fisikawan Arab, Ibn al-Haytham, menerbitkan Book of Optics di tahun 1021 AD. Dia menciptakan kamera lubang jarum pertama setelah mengamati bagaimana cahaya berjalan melalui lubang bidik. Ibn al-Haytham menyadari bahwa lubang kecil akan membuat gambar lebih tajam.
Kamera obscura
Ibn al-Haytham juga dikreditkan dengan menciptakan kamera obscura pertama. Dalam bahasa Latin, kamera obscura berarti ruang gelap. Kamera obscura adalah sebuah bangunan dengan lubang kecil yang digunakan dalam cara yang sama seperti kamera lubang jarum, atau mungkin sebuah kotak kecil dengan lubang di dalamnya, yang digunakan untuk tujuan yang sama. Kamera primitif ini bekerja dengan mengatur cahaya agar melalui lubang, menimpa permukaan reflektif, dan memproyeksikan gambar dalam warna secara terbalik.
Kamera ini sangat populer sebagai perangkat hiburan pada saat itu karena melacak gambar yang diproyeksikan bisa membuat gambar atau lukisan menjadi sangat akurat. Di abad ke-18, kamera yang sama diciptakan dan cermin digunakan sebagai permukaan reflektif. Dengan menggunakan cermin, gambar yang tercermin kemudian akan diproyeksikan tegak lurus ke atas, bukan terbalik. Kamera obscura masih ada dan digunakan saat ini. Salah satunya dapat ditemukan di University of North Carolina di Chapel Hill.
Kamera pertama diciptakan
Kamera pertama kali ditemukan oleh Wolcott pada tahun 1841 dan menerima paten nomor AS 1.582. Kamera ini bisa mengambil foto candid dan Wolcott menggunakan proses Daguerreotype untuk mereproduksi gambar di atas kertas. Ini memasukkan semua penemuan sebelumnya yang berkaitan dengan penciptaan kotak yang menggunakan cahaya untuk mencerminkan gambar dan pengembangan gambar di atas kertas.
Evolusi terus menerus
Kamera dan proses fotografi terus berkembang dalam suksesi cepat setelah kamera pertama diciptakan. Proses pelat kering pada tahun 1855 memungkinkan fotografer untuk mengambil foto candid secara cepat. Pada tahun 1885, Kodak mengembangkan film kertas. Film seluloid mengikuti pada tahun 1889.
Pada pergantian abad, kamera Kodak Brownie ditemukan, sehingga memungkinkan orang untuk mengambil foto candid bersama teman-teman dan keluarga. Ini semua membawa pada era baru fotografi yang terus berkembang, bahkan hari ini dengan kamera digital.
0 comments